04 Februari 2012

Aroma Picu Ingatan Emosional


AMSTERDAM - Menurut sebuah studi, aroma bisa membawa manusia kembali pada kenangan dan emosional mereka dari masa lalu, bahkan lebih efektif dibandingkan suara. Adanya studi ini juga mendukung teori oleh Marcel Proust., seorang penulis Prancis.

Sebuah gagasan yang dikenal sebagai ‘Proustian phenomenon’, menyatakan bahwa aroma khas memiliki kekuatan lebih besar daripada rasa lain untuk membantu mengingat kenangan lebih jauh. Teori ini ini dinamai setelah Proust, dalam novelnya menggambarkan karakter secara gamblang mengingat kenangan lama terlupakan dari masa kecilnya, setelah mencium aroma teh.

Para ahli telah menyarankan dampak khusus dari aroma pada memori dpaat berhubungan dengan kedekatan penciuman, yang membantu memproses aroma. Tapi meskipun teori ini dikenal secara anekdot, tidak ada penelitian yang telah mampu dengan tegas bahwa fenomena itu ada.

Sekarang peneliti telah selangkah lebih maju untuk membuktikan percobaan, yang menunjukkan aroma memicu lebih rinci dibandinghkan suara, untuk membangkitkan kenangan yang tidak menyenangkan atau pun pengalaman menyaitkan.

Sebuah tim dari Utrech University merekrut 70 siswa perempuan dan memainkan rekaman video yang dirancang untk memancing perasaan. Sementara film diputar, aroma cassis disemprotkan ke dalam ruangan, juga dilengkapi dengan lampu warna-warni dan musik alunan musik.

Seminggu kemudian, peserta yang diberikan aroma cassis mengingat rincian yang lebih rinci tentang film dibandingkan dengan latar belakang musik.

Tim peneliti menulis dalam jurnal Cognition and Emotion, bahwa temuan tersebut tidak menegaskan ‘Proust phenomenon’. Walaupun begitu, mereka mengatakan temuan tersebut dapat membuktikan berguna untuk penelitian pasca-traumatic stress disorder, yang menyebabkan pasien untuk mengingat kehidupan dan pengalaman yang menyakitkan.

“Temuan kami lakukan untuk memperluas penelitian sebelumnya, yang menunjukkan aroma merupakan pemicu kuat dan membangkitkan rincian kenangan daripada musik yangs sering kalli dikatakan memberikan pemicu yang sama kuatnya dengan aroma,” jelas tim tersebut, seperti dilansir Telegraph, Rabu (1/2/2012).


Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar